Sabtu, 25 Mei 2024

Fragmen Sajak Seorang Guru

FRAGMEN SAJAK SEORANG GURU

I

Berisik, gaduh.

Diam, dan hening 

Pengap

Tekanan udara berbenturan, dan

distraksi.


Kadangkala, bicaraku disambut sunyi, aku kesepian di tengah engkau.

Seringkali, aneka topik menyelip bising barisan meja-kursi.

satu dua yang khidmat mengatakan berisik, katanya 

seperti terpelesat di tengah ruing kawanan lebah yang murka.


Sejatinya,

Cuaca menyejuk, menghangat, juga perayaan 

Aku dan engkau bertautan dunia, aku mengetuk engkau memberi hak.


II

Persuaan muka denganmu bukan semata tentang huruf, angka, dan kalimat, dan juga tanda tanya.

Atau juga waktu yang ditunggu, diselesaikan dan dilewatkan.

Juga tidak sekedar tentang suara, gemuruh semangat, tanda seru yang bersahutan, aplaus,

atau engkau yang terkantuk-kantuk di pojokan sana.


Denganmu, aku mengajakmu mencuri Kitab, lalu menyimpannya diingatan.


III

Kepadamu yang kerap menghilang tanpa kabar,

lalu muncul dengan wajah cengengesan.

Sini aku beritahu,

Itu sama sekali tidak keren.


Kepadamu yang ku ajak ke Musalah

Namun tak bergeming,

Semoga besok, engkaulah yang melantunkan azan.


IV

Pebruari 

Berapa merah di kalender bulan ini?

Tak satupun, setidaknya ahad tetap merah.

“Hei, guru maunya libur!”. Teriak seorang kawan.


Jeda kawan, guru memerlukan.

Sekedar duduk rileks dengan secangkir teh di pagi hari

Dan jam berdetak, tanpa keinginan menyalip waktu sungguh

Seperti bunyi firman:

Fabiayyi alaai rabbikumaa tukazzibaan.


V

Mereka fase bertumbuh, dan gawai merecoki fitrahnya.

Mereka bersamuh zaman yang edan.

Mereka,

Semua, tak terkecuali

Adalah anak-anak emas dan 

Kita merawat tunas,

Juga berjihad.

-----------------------------------------------------------------------------------


0 komentar:

Posting Komentar